PADUAN SUARA SUKU DAYAK PUNAN DARI MASEHU

pada tanggl 17 oktober 2023 paduan suara suku dayak punan dari masehu tampil di acara fistival suku dayak punan yg di adakan di kebupaten malinau,sekaligus memeriyahkan acara ulang tahun malinau yg ke 24 dan irau malinau yang ke 10,Dalam kegiatan tersebut paduan suara suku punan yang ada di masehu menampilkan paduan suara mereka di arena PADAN LI’U BURUNG,yang  di hadiri oleh semua suku dayak punan yang ada di kebupaten malinau,Pada kesempatan yg di berikan kepada suku dayak punan yang ada di  kecematan  malinau selatan hulu  untuk bisa tampil paduan suara di acara suku dayak punan yg di adakan di kebupaten malinau, paduan suara dari suku dayak punan dari masehu menampilkan lagu mereka lagu yg menyangkut kelstariyan dan keindahan alam yg mereka miliki, lagu yang di bawakan oleh paduan suara dayak punan dari masehu berjudul  Fenga’  dalam bahasa indonesia berarti Sinaran, yang bermaksud memberikan pengharapan bagi desa yang ditinggali masyarakat agar selalu bersinar.  Lagu ini menceritakan tentang keindahan desa di tengah-tengah hutan, desa berkembang namun tetap mengedepankan kelestarian, masyrakat tidak melupakan jati dirinya sebagai manusia yang hidup di antara alam,  manusia dan alam dapat hidup saling berdampingan, lingkungan yang masih baik, udara yang segar dan menggambarkan   kecintaan masyarakat akan desanya. Masyarakat bisa hidup secara harmoni antara manusia dengan alamnya. Karena keindahan desa tempat masyarakat punan dilahirkan ini, membuat mereka berharap agar bisa selalu hidup didalam desa. Melalui lagu Fenga’ ini, masyarakat desa dipedalaman di hulu sungai Malinau, Kalimantan Utara memiliki kebanggaan tersendiri. Hal ini dikarenakan menggambarkan kehidupan masyarakat yang masih mengambil hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan pangannya dan hal ini menjadi penanda kehidupan bahwa masyarakat punan dan hutan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.Lagu fenga ini di ciptakan oleh sugeng lestari KKI WARSI. Paduan suara dayak punan dari masehu juga melibatkan beberapa desa yg ada di kawasan malinau selatan hulu,yg di minta untuk ikut bergabung dalam paduan suara,Desa yg di libatkan dalam acara paduan suara suku dayak punan dari masehu yaitu,Desa Nahakramo Baru,Desa Long  jalan,Desa Lake dan Desa Metut,Kempat Desa tersebut bekerja sama dalam menyukseskan acara tersebut,sehingga berjalan dengan lancar dan sukses,teman-teman dari Desa Nahakeramo Baru,Metut,Long lake,dan Long Jalan  sangat senang bisa tampil di kegiatan irau ke 10 malinau dan sekaligus ulang tahun malinau yg ke 24 thn,untuk yg pertamakalinya,Momen yg sangat mengaharukan bagi teman-teman paduan suara dari masehu yaitu mereka di undang langsung oleh bapak Bupati Malinau Bapak wempi w mawa,untuk tampil keduakalinya di panggung  PADAN LI’U BURUNG untuk menghibur masyarakat malinau pada malam harinya,dengan lagu fenga ciptaan sugeng lestari KKI WARSI,anggota paduan suara dari  masehu sangat terharu dengan suasana kerena bisa kumpul bersama dalam membawa nama kecematan Malinau Selatah Hulu dan nama Desa tercinta mereka masing-masing  dalam tingkat kebupaten untuk yang pertama kalinya,teman-teman paduan suara dari masehu sangat beterimakasih atas bimbingan dan bantuan dari Pak sugeng KKI WARSI kerena telah membantu paduan suara dari masehu mulai dari tahap pelatihan sampai dengan selesainya kegiatan dengan baik dan sukses.

budaya adalah kita, kita adalah budaya, bersama kita pasti bisa, 

 

Bagikan post ini: